Jumat, 21 Februari 2014

Cara Membuat Sprei

Barangkali anda mempunyai keinginan untuk membuat sprei sendiri maka tidak ada salahnya kalau mencoba siapa tahu dengan ketekunan dan ketelitian anda maka membuat sprei menjadi usaha sampingan yang cukup menjanjikan. Secara garis besar langkah-langkah cara membuat sprei sendiri silahkan ikuti berikut ini  :

1. Bahan Sprei
Silahkan memilih sendiri bahan sprei yang diinginkan mulai dari yang murah sampai yang mahal semuanya ada di pasaran. Untuk percobaan awal sebaiknya menggunakan bahan kain katun yang murah dulu agar kalau ada kesalahan tidak terlalu menyesal. Diusahakan motifnya yang tidak banyak corak karena sebagai pemula akan kesulitan pada saat menyambung corak bila salah potong maka pada saat penyambungan corak akan kelihatan terputus padahal yang benar adalah corak pada sambungan tidak terlihat putus polanya.

2. Peralatan dan Perlengkapan
Selain bahan kain yang perlu dipersiapkan adalah peralatan dan perlengkapan diantaranya : karet elastis untuk setiap sudutnya, benang yang sesuai denagn warna sprei, tali kur biasanya untuk pinggiran bantal agar kelihatan cantik, jarum, tali pita untuk sarung bantal, mesin jahit, pensil, meteran, gunting untuk memotong kain dan tidak lupa juga setrika untuk menyetrika jika sprei sudah jadi agar tidak kusut.

3. Menghitung Kebutuhan Bahan Sprei
Sprei yang ada di pasaran biasanya sudah standard yaitu ukuran lebar 100, 120, 160, 180, 200 cm dan panjang 200 cm dengan ketinggian 20 cm. Apabila ada pesanan khusus terutama perubahan tinggi akan dikenakan biaya tambahan per 5 cm. Jika anda membuat sendiri tentunya  bisa disesuaikan dengan ukuran kasur sehingga tidak perlu mengikuti standard tadi yang nantinya benar-benar bisa pas sesuai dengan ukuran kasur dan tempat tidur.
Pola-Sprei
Coba kita perhatikan bidang kain yang dibentangkan di samping ini. Lebar bahan kain yang ada di pasaran biasanya 240 cm maka bila dipotong kedua sisinya masing-masing 20 cm maka akan sisa 200 cm. Itulah kenapa  panjang sprei standard adalah 200 cm yang merupakan lebar kain standard.

Jika kita ingin menghitung kebutuhan bahan kain untuk spreinya saja (warna hijau) maka  ukuran sprei 180 x 200 cm akan diperlukan bahan 220 cm (20+180+20) = 2,2 m (dengan lebar bahan standard = 240 cm = 2,4 m). Jadi bilang ke tempat penjual kain kita beli kain panjangnya 2,2 m mereka sudah tahu kok. Dengan cara yang sama jika ingin ukuran sprei 100×200 cm maka kebutuhan kain untuk spreinya saja adalah (20+100+20)=1,4 m.

Sekarang kebutuhan kain untuk sarung bantal dan sarung gulingnya bagaimana ?
Sarung BantalCara menghitungnya begini, misal untuk sprei ukuran 180×200 cm maka diperlukan 2 sarung bantal dan 2 sarung guling. Perhatikan gambar di samping ini. Lebar kain 240 cm dipotong 50 cm kemudian dibagi 2  masing-masing 120 cm untuk dibuat 2 sarung bantal. Untuk sarung guling kita potong 75 cm dan masing-masing dipotoing lagi 2 kali 100 cm (gambar hijau) untuk 2 sarung guling dan sisanya 2 kali 20 cm kita satukan dengan potongan sarung bantal yang 50 cm untuk dijadikan sarung bantal. Dengan demikian total kebutuhan bahan kain untuk sprei ukuran 180×200 cm adalah 220 cm + 50 cm + 75 cm = 345 cm = 3.45 m. Ukuran di atas untuk sarung bantal ukuran 50×70 cm dan sarung guling ukuran 75×100 cm. Jika anda ingin membuat ukuran sarung bantal dan sarung guling yang lebih besar atau lebih kecil dari ini maka kebutuhan kainnya tentunya perlu ditambah atau dikurangi.

4. Membuat Sprei
Misalnya kita ingin membuat sprei dengan ukuran 180 x 200 cm dengan 2 sarung bantal dan 2 sarung guling maka sesuai dengan perhitungan kebutuhan kain kira-kira 3.45 m dengan perincian 2.2m untuk sprei dan 1.25 m untuk 2 set sarung bantal dan sarung guling seperti perhitungan di atas.

- Potonglah kain 3.5 tadi menjadi 2.2 m untuk sprei dan 1.25 m untuk sarung bantal dan sarung guling dengan lebar kain standard 2.4 m.
- Untuk kain dengan ukuran 2.2 seperti gambar di atas potong masing-masing sudutnya (warna kuning) 20×20 cm  yang nantinya akan menjadi sudut sprei apabila dijahit. Setelah itu masing-masing pojok kita jahit untuk membentuk sudut dan kita pasang karet di tepinya.
- Untuk pemotongan bahan sarung bantal dan sarung guling perlu diperhatikan coraknya sehingga pada saat dijahit polanya tidak kelihatan terputus. Kain dipotong sesuai dengan ukuran di atas dan masing-masing tepinya dijahit untuk menjadi sarung bantal dan sarung guling. Usahakan menyisakan 1-2 cm pada setiap potongan untuk batas sisa jahitan.
- Sebaiknya untuk menghindari benang terlepas maka jika memungkinkan obraslah di setiap pinggiran potongan kain. Bila tidak punya mesin obras maka bisa diobraskan ke tempat yang punya mesin obras. Obras juga bisa dilakukan setelah jahitan selesai.
- Biasakan menjahit secara berurutan mulai dari sprei, sarung bantal dan sarung guling dengan pola potongan kain yang pas agar tidak menyisakan bahan kain.
- Jika semua penjahitan sudah selesai cek kualitas jahitannya dengan merapikan sisa-sisa benang yang berjuntai tidak teratur.

Demikianlah sekilas tentang cara membuat sprei sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan sprei sendiri. Dengan membuat sprei sendiri tentunya total harga sprei akan lebih murah jika dibandingkan dengan beli sprei karena tidak memasukan ongkos pekerja. Berani mencoba ?

Buat Sprei atau Beli Sprei

Yuk kita mencoba simulasi untuk menghitung perbedaan harga jika buat sprei sendiri dengan beli sprei jadi dengan catatan perhitungan ini hanya untuk ongkos bahan tidak memperhitungkan biaya tenaga kerja, depresiasi peralatan, biaya operasional lainnya.

Kita ambil contoh untuk harga beli sprei jadi ukuran 180×200 cm = Rp. 139.000
Misalkan harga bahan kain adalah Rp. 26.000/meter

Kebutuhan kain untuk sprei 180×200 cm = 3.7 m sehingga harga kain = 3.7 x 26.000 =
Rp 96.200 jadi selisih harga = Rp. 139.000 – Rp. 96.200 = Rp. 42.800

Tuh ada perbedaan satu sprei sekitar 40 ribu namun belum memperhitungkan ongkos yang lain. Jadi agar lebih untung maka caranya adalah menaikan jumlah volume produksi, menekan harga kain dan mengoptimalkan seluruh biaya produksi. Silahkan menghitung jika anda ingin memproduksi sprei sendiri dengan perhitungan kasar seperti di atas sehingga bisa memastikan akan menjadi pedagang sprei (beli sprei jadi) atau produsen sprei atau malah kedua-duanya.

Ukuran Sprei yang banyak beredar di pasaran adalah :
90 x 200 cm
100 x 200 cm
120 x 200 cm
160 x 200 cm
180 x 200 cm
200 x 200 cm
Masing-masing ukuran dapat dihitung berapa perbedaan harga jika dibuat sendiri dengan beli sprei jadi seperti perhitungan di atas.

Sedangkan untuk Model Sprei untuk dapat diketahui :
Model Potongan Sprei : Sprei Rumbai dan Sprei Biasa tanpa Rumbai

Model Karet Pengikat Sprei :

1. Sprei Jenis Fitted (dipasang karet di keempat sudutnya), model ini lebih mudah dipasang dan lebih rapih karena sprei terjepit pas di kasurnya dengan catatan tinggi kasur harus pas dengan tinggi sprei jika tidak misalnya tinggi kasur kelebihan atau kekurangan terhadap tinggi sprei maka sprei akan cepat lepas atau kendor jika digunakan. Sprei jenis fitted ini adalah yang paling banyak beredar di pasaran karena simpel dan cukup mudah memasangnya.

2. Sprei Karet Keliling, sprei jenis ini dipasang karet disepanjang tepi sprei sehingga jika sprei tidak dipasang kelihatan tidak rapih akibat karet yang menempel disepanjang tepinya namun demikian jika sprei ini dipasang akan jauh lebih rapih dibandingkan dengan sprei fitted tetapi untuk pemasangannya lebih sulit terkadang tidak bisa pasang sendirian,

3. Sprei Flat, sprei jenis ini biasanya dipakai di hotel-hotel karena ukuran tempat tidur di hotel-hotel biasanya tingginya tidak standard sehingga dibuatkan ukuran sprei yang lebih besar. Dengan ukuran yang lebih besar ini memungkinkan segala jenis ketinggian kasur akan dapat dipasang namun ada kekurangan yaitu untuk memasangnya lebih sulit dibandingkan dengan sprei fitted dan diperlukan bahan yang lebih banyak untuk ukuran kasur yang sama sehingga sprei jenis ini lebih mahal dibandingkan dengan sprei rumahan.

Model Sarung Bantal/Sarung Guling : Ada Kuping Kecil,  Ada Kuping Rumbai, Standard (Tidak ada Kuping)
Model Jahitan Bantal : Ada Tali Kur dan Tanpa Tali Kur

Demikianlah gambaran sekilas tentang informasi membuat sprei sendiri atau beli sprei sehingga anda dapat mengambil keputusan untuk memilih yang terbaik buat anda. Semoga Berhasil !

Kegunaan Sprei dan Bedcover

Apa sih sebenarnya kegunaan sprei dan bed cover ?
yang paling penting adalah untuk tidur agar nyenyak dan juga bagi yang ruangannya ber-AC tentu kita akan bangun-bangun melulu jika tidak pakai bed cover karena kedinginan.  Maksud kita bukan kegunaan yang ini melainkan kegunaan yang lain :
Berikut kegunaan lain dari sprei untuk kegiatan penjualan,  yaitu :

1. Sprei untuk Arisan
Khan banyak itu ibu-ibu yang suka arisan barang, tidak ada salahnya sekarang mencoba pakai sprei untuk dipakai arisan barang secara bergilir karena disamping harganya cukup terjangkau juga setiap rumah tangga pasti perlu sprei bahkan lebih dari satu. Hayo mengaku yang punyai stock sprei banyak di rumah.

2. Sprei untuk Kado
Sering kita pusing jika ingin membeli kado yang sesuai dengan budget dan layak untuk diberikan pada saat saudara yang baru melahirkan, acara ulang tahun, mengasih ibu guru pada saat kenaikan kelas anak kita, hadiah pada saat menang perlombaan dan lain sebagainya. Alangkah baiknya kado tersebut berupa sprei agar selalu dikenang dan bermanfaat karena akan sering dipakai bagi yang menerimanya dan tahan lama daripada dibelikan kado yang cepat rusak dan kurang bermanfaat.

3. Sprei untuk Jualan
Bagi ibu-ibu yang ingin mendapatkan uang sampingan tidak ada salahnya di luar kesibukan sehari-hari menyisihkan waktu untuk berbisnis sprei. Dimulai dari tetangga, keluarga atau teman terdekat sehingga tidak menutup kemungkinan akan dapat menambah uang dapur secara rutin. Tentu kita tidak perlu menjadi produsen sprei yang memerlukan modal yang besar tapi cukup menjadi reseller dengan tanpa resiko karena kalau terjadi kecacatan produk dapat dikembalikan lagi ke pihak produsennya. Jika tidak bisa kontan bisa juga dikreditkan seperti menjual sepeda motor dan kita akan mendapatkan uang lebih dengan cara kredit karena harga lebih mahal dari pada kontan.

4. Sprei Sebagai Produk Pendamping
Jika anda mempunyai toko penjualan bantal, guling, boneka, keset dan sebagainya maka sprei dan bed cover dapat digunakan sebagai alternatif tambahan produk yang dijual agar variasinya semakin banyak sehingga diharapkan pembeli akan semakin banyak berdatangan.

5. Sprei untuk Pengantin Baru
Hal yang tidak boleh dilupakan pada saat kita sebagai pengantin baru adalah sprei yang akan kita gunakan adalah sprei baru. Kenapa ? karena akan membuat suasana sangat nyaman dan menyenangkan pada waktu malam pertama. Kebayang nggak sih pada malam pertama pakai sprei yang kumal bahkan baunya apek karena belum dicuci.  Tentunya suasananya akan sedikit terganggu. Sisihkan sedikit uang disamping untuk kebutuhan pesta juga untuk pembelian sprei baru. Sprei untuk pengantin baru dapat dibeli bersamaan dengan barang hantaran.

6. Sprei untuk Souvenir
Jika kita ingin memberikan souvenir kepada teman sejawat, kerabat maupun sahabat karib yang bisa bermanfaat alangkah sebaiknya souvenir ini berupa sprei atau bed cover sebagai alternatif untuk dipilih mengingat souvenir kadang-kadang berupa barang yang kurang bermanfaat sehingga setelah menerima souvenir seringkali malah dibuang atau dikasihkan ke orang lain.

Bahan Sprei

Pada saat anda ingin membeli sprei maka bagi anda yang bukan penjual sprei dan belum perpengalaman dalam hal memilih bahan sprei maka anda akan mengalami banyak kesulitan dalam menentukan pilihan bahan tersebut karena di pasaran ada ratusan jenis bahan yang sulit bagi orang awam untuk mengetahuinya. Untuk itu kami ingin mengulas bahan sprei yang paling banyak beredar di pasaran. Harapannya dengan sedikit pengetahuan bahan ini akan memudahkan anda dalam menentukan pilihan pada saat membeli sprei.
Kain katun merupakan bahan sprei yang paling banyak dipilih orang boleh dikatakan primadona bagi pengguna sprei dibandingkan dengan bahan sprei berkualitas tinggi seperti linen maupun kain sutra karena disamping harganya cukup ekonomis kualitasnyapun cukup memuaskan meskipun tidak bisa menyampai kualitas kain lenen maupun sutra.
Pada prinsipnya kain katun untuk bahan sprei bisa kita kelompokan menjadi tiga jenis. yaitu :

1. Katun Jepang : Namanya juga Jepang maka kain ini diimport langsung dari Jepang dengan tekstur yang lebih halus, lembut, dingin serta warna lebih tajam dan terang namun motifnya sangat terbatas. Harga tentunya lebih mahal dibandingkan dengan Katun Cina ataupun Katun Lokal.

2. Katun Cina atau disebut juga Kain Twill/Canon : Bahan ini mempunyai 2 grade yaitu grade rendah dan grade tinggi. Untuk grade rendah warnanya kurang cerah dan agak tipis sedangkan yang grade tinggi hampir menyerupai katun jepang. Menurut pengalaman kami dalam penjualan sprei bahwa sprei jenis ini peminatnya kurang dibandingkan dengan katun lokal. Mungkin disebabkan dari harga dan motif yang kurang pas dibandingkan dengan katun lokal. Namun bagi anda yang ingin mencoba tidak ada salahnya memiliki sprei jenis bahan ini sebagai pembanding dengan sprei katun jenis lain.

3. Katun Lokal : Banyak mendominasi pasaran karena banyak pilihan motif maupun warnanya. Bahan ini cukup halus, lembut, rapat, dingin dan tidak luntur. Secara harga cukup ekonomis dan banyak motif pilihan sehingga kain katun lokal ini paling banyak beredar di masyarakat. Silahkan anda memilih sesuai dengan pilihan anda dan setiap merk akan mempunyai karakteristik yang sedikit berbeda.
Beberapa Jenis Katun Lokal diantaranya :
a. Kain TC / Poly TC, bahan sprei jenis ini paling banyak digunakan di masyarakat kita mengingat harga jadinya hanya sekitar 50-60 ribuan. Harga yang sangat murah ini tentunya sebanding dengan kualitasnya yang rendah. Jangan kecewa jika beli sprei dengan bahan jenis ini maka waktu dicuci akan luntur, berbulu, kalau dipakai panas dan kasar.
b. Kain CVC / Cotton Viscose , biasa digunakan dilevel menengah ke atas dan disukai pasangan muda-mudi saat ini karena selain warnanya cerah dan motif sprei beragam. Bahan sprei katun jenis ini juga banyak digunakan di hotel-hotel untuk kategori sprei fitted dan bisa juga digunakan untuk sprei flat.
c. Kain Dolby,  memiliki motif sprei garis garis atau kotak-kotak. Jenis kain ini biasanya  digunakan di hotel-hotel bintang empat ke atas karena mengandung satin sehingga sprei tampak berkilau dan mewah. Umumnya tersedia warna putih atau keemasan.
d. Kain King Koil/Jacquard, kain ini mempunyai karakteristik dingin, lembut dan full katun.  Motif berpasta sehingga tidak menonjol warnanya (antara motif dan background sama warnanya) dan warnanya kurang cerah. Katun jenis ini tidak tahan terhadap pemutih pakaian karena jika sering dipakai pemutih maka warna akan cepat memudar. Tapi disamping kekurangan ini ada kelembutan dan dinginnya  luar biasa sehingga rasanya empuk sekali kalau dipakai.
e. Kain CVC 200,  sebenarnya bahan sama dengan Kain CVC namun kerapatan benang 200 sehingga kelihatan lebih tebal, lebih rapat dan lebih putih. Banyak hotel menggunakan Kain CVC 200 ini dibandingkan dengan yang full katun karena lebih tahan noda sehingga memudahkan untuk perawatannya.
Katun Star dan Katun Panca merupakan Katun Lokal dengan bahan terdiri atas 80% Katun dan 20% Polyester. Untuk motif penuh maka sprei akan kelihatan lebih tebal akibat dari cetakan yang lebih banyak sehingga agak kaku namun tetap masih nyaman untuk dipakai.

Cara Mencuci Sprei

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan beberapa tips mencuci sprei dan merawat sprei dan bed cover agar warna  tetap cemerlang dan tahan lama, diantaranya :
  1. Syarat mutlak adalah kualitas air untuk mencuci harus bersih dan tidak berwarna kuning jika airnya tidak bersih terutama diperumahan-perumahan yang bekas persawahan dan airnya belum dilakukan penyaringan lebih lanjut maka sprei yang sering dicuci dengan air semacam ini secara otomatis warnanya akan lekas pudar dan yang berwarna putih akan semakin berwarna kekuning-kuningan. Jika memang kondisi air demikian maka airnya perlu diendapkan terlebih dahulu semalaman agar sedikit lebih jernih kalau perlu pakai tawas untuk menjernihkan air tersebut kemudian air ini dipakai untuk merendam sprei dan usahakan jangan terlalu lama merendamnya sekitar 5-10 menit saja agar kotoran air tidak meresap kedalam sprei. Usahakan pemakaian sprei tidak cepat dikotori agar sprei tidak sering dicuci kalau memungkinkan sebulan sekali.
  2. Untuk memudahkan pencucian dan agar tidak terjadi kelunturan jika kebetulan spreinya luntur maka sebaiknya dipisahkan dulu antara sprei, bed cover dan pakaian yang lain pada saat merendam maupun pada saat pencucian.
  3. Jika airnya cukup jernih silahkan direndam dengan detergen namun usahakan tidak lebih dari 1 jam dan jangan menggunakan bahan pemutih saat dilakukan perendaman karena akan cepat merusak warna. Jika memungkinkan pada saat merendam pakai air hangat-hangat kuku biar kotoran yang menempel pada sprei mudah dibersihkan.
  4. Jika mencuci dengan mesin cuci usahakan menggunakan kecepatan normal dan jangan dicampur dengan bed cover atau pakaian yang lain dan bila dicuci pakai tangan usahakan tidak disikat dengan kencang namun cukup diucek dengan perlahan.
  5. Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin cuci atau dapat diperas dengan pelan-pelan dan setelah dirasa agak kering maka dapat segera dijemur dalam kondisi terbalik dan usahakan tidak langsung terkena terik sinar matahari agar warna tidak cepat pudar.
  6. Pada saat disetrika usahakan panasnya dipilih sesuai dengan bahannya. Misalnya untuk sprei berbahan katun maka pilihlah ukuran panas untuk katun karena kalau terlalu panas maka akan cepat halus namun warna akan cepat pudar dan sebaliknya kalau tidak panas maka warna akan awet namun hasil setrikaan tidak halus.
  7. Penyimpanan, usahakan sprei disimpan dalam kondisi sudah disetrika karena kalau disimpan dalam kondisi belum distrika maka bekas lipatan sprei akan tampak meskipun sudah disetrika.
Demikianlah beberapa tips untuk memperlakukan sprei agar warna tetap cemerlang dan tahan lama. Semoga bermanfaat.